Archive | July 2012

Naskah Publikasi dan Jurnal Penelitian Leadership

·        Comparative Study of Full RangeLeadership Model among Faculty Members in Public and Private Sector Higher Education Institutes and Universities, Author : Muhammad Musarrat Nawaz, Mahmood Ahmad Bodla : Abstract
·        The impact of leadership styles on four variables of executives workforce, Author : EKATERINI GALANOU :Abstract

·        Ethical Leadership and Business Decision Making in Contemporary Times, Author : Aristarchus A A Nikoi : Abstract

·        Ethical Leadership and Business Decision Making in Contemporary Times, Author : Aristarchus A A Nikoi :Abstract

·        The Relationship between Spiritual Leadership and Issues of Spirituality and Religiosity: A Study of Top Turkish Managers, Author : Evren Ayranci, Fatih Semercioz : Abstract

·        Emotional Intelligence and its Relationship with Leadership Practices, Author : Anand Radhakrishnan, Udayasuriyan G : Abstract

·        The Mediating Effect of Empowerment in the Relationship between Transformational Leadership and Service Quality, Author : Azman Ismail, Farida Abd Halim, Dayang Nailul Munna Abang Abdullah, Ahmad Sofian Shminan, Agatha Lamentan Anak Muda, Shairazi Samsudin, Antonia Girardi : Abstract

Naskah Publikasi dan Jurnal Penelitian Reward System

·        Reward Strategy in Chinese IT Industry. Author : Yan Liu : Abstract
·        Total Reward Strategy: A Human Resources Management Strategy Going with the Trend of the Times. Author : Zhou Jiang, Qian Xiao, Henan Qi, Lei Xiao : Abstract
·        Impact of Reward and Recognition on Job Satisfaction and Motivation: An Empirical study from Pakistan, Author : Rizwan Qaiser Danish, Ali Usman : Abstract
·        Employee Engagement: The Key to Improving Performance, Author : Solomon Markos Kompaso, M. Sandhya Sridevi : Abstract
·        The Consequences of Supervisory Power–The Contingent Effect of Age and Length of Service, Author : Kim Lian Lee, lr. Low Guan Tui : Abstract
·        Impact of Reward and Recognition on Job Satisfaction and Motivation: An Empirical study from Pakistan, Author : Rizwan Qaiser Danish, Ali Usman : Abstract
·        Structure of Human Capital Enhancing Human Resource Management Practices in India, Author : Birasnav M, Rangnekar S : Abstract
·        Study on Influencing Factors of Rural Insurance Salesman’s Sale Performance, Author : Wenyong Tian, Dongmei Li : Abstract
·        A Comparative Analysis of the Factors Determining Motivational Level of Employees Working in Commercial Banks in Kohat, Khyber Pukhtunkhwa, Author: Kaleem Ullah Khan, Syed Umar Farooq, Zilakat Khan : Abstract

Demikian, daftar Naskah Publikasi dan Jurnal Penelitian Reward System. Semoga bermanfaat

Reduksi Data dalam analisis penelitian kualitatif menurut Miles & Huberman

Reduksi Data dalam analisis data penelitian kualitatif, menurut Miles & Huberman (1992: 16) sebagaimana ditulis Malik diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi penelitian kualitatif berlangsung. 

Antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu penelitiannya memutuskan (acapkali tanpa disadari sepenuhnya) kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data mana yang dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilan tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, membuat memo). Reduksi data/transfoemasi ini berlanjut terus sesudah penelian lapangan, sampai laporan akhr lengkap tersusun.
Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
Dengan “reduksi data” peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan transformasikan dalam aneka macam cara, yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan-nya dalam satu pola yang lebih luas, dsb. Kadangkala dapat juga mengubah data ke dalam angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak selalu bijaksana.

Proses analisis data mestinya dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Setelah dikaji, langkah berikutnya adalah membuat rangkuman untuk setap kontak atau pertemuan dengan informan. Dalam merangkum data biasanya ada satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan tersebut. Kegiatan yang tidak dapat dipisahkan ini disebut membuat abstraksi, yaitu membuat ringkasan yang inti, proses, dan persyaratan yang berasal dari responden tetap dijaga.

Dari rangkuman yang dibuat ini kemudian peneliti melakukan reduksi data yang kegiatannya mencakup unsur-unsur spesifik termasuk (1) proses pemilihan data atas dasar tingkat relevansi dan kaitannya dengan setiap kelompok data, (2) menyusun data dalam satuan-satuan sejenis. Pengelompokkan data dalam satuan yang sejenis ini juga dapat diekuivalenkan sebagai kegiatan kategorisasi/variable, (3) membuat koding data sesuai dengan kisi-kisi kerja penelitian.

Kegiatan lain yang masih termasuk dalam mereduksi data yaitu kegiatan memfokuskan, menyederhanakan dan mentransfer dari data kasar ke catatan lapangan. Dalam penelitian kualitatif-naturalistik, ini merupakan kegiatan kontinyu dan oleh karena itu peneliti perlu sering memeriksa dengan cermat hasil catatan yang diperoleh dari setiap terjadi kontak antara peneliti dengan  informan .

Analisi Data Penelitian Kualitatif Model Spradley

Dari pengalaman melakukan penelitian kualitatif beberapa kali, model analisis data penelitian kualitatif yang dikenalkan oleh Spradley (1980), dan Glaser dan Strauss (1967) bisa dipakai sebagai  pedoman. Kendati tidak baku, artinya setiap peneliti kualitatif bisa mengembangkannya sendiri, seperti yang ditulis Mudjiaraharjo, secara garis besar  model analisis itu diuraikan sebagai berikut:
  1. Analisis Domain (Domain analysis). Analisis domain pada hakikatnya adalah upaya peneliti untuk memperoleh gambaran umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja yang ada di dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlu membaca dan memahami data secara rinci dan detail karena targetnya hanya untuk memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat “permukaan” tentang berbagai ranah konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata, frase atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir.
  2. Analisis Taksonomi (Taxonomy Analysis). Pada tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted). Pada tahap analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain yang penting lewat konsultasi dengan bahan-bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam.
  3. Analisis Komponensial (Componential Analysis). Pada tahap ini peneliti mencoba mengkontraskan antar unsur dalam ranah yang diperoleh . Unsur-unsur yang kontras dipilah-pilah dan selanjutnya dibuat kategorisasi yang relevan. Kedalaman pemahaman tercermin dalam kemampuan untuk mengelompokkan dan merinci anggota sesuatu ranah, juga memahami karakteristik tertentu yang berasosiasi. Dengan mengetahui warga suatu ranah, memahami kesamaan dan hubungan internal, dan perbedaan antar warga dari suatu ranah, dapat diperoleh pengertian menyeluruh dan mendalam serta rinci mengenai pokok permasalahan.
  4. Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Themes). Analisis Tema Kultural adalah analisis dengan memahami gejala-gejala yang khas dari analisis sebelumnya. Analisis ini mencoba mengumpulkan sekian banyak tema, fokus budaya, nilai, dan simbol-simbol budaya yang ada dalam setiap domain. Selain itu, analisis ini berusaha menemukan hubungan-hubungan yang terdapat pada domain yang dianalisis, sehingga akan membentuk satu kesatuan yang holistik, yang akhirnya menampakkan tema yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah: (1) membaca secara cermat keseluruhan catatan penting, (2) memberikan kode pada topik-topik penting, (3) menyusun tipologi, (4) membaca pustaka yang terkait dengan masalah dan konteks penelitian. Berdasarkan seluruh analisis, peneliti melakukan rekonstruksi dalam bentuk deskripsi, narasi dan argumentasi. Sekali lagi di sini diperlukan kepekaan, kecerdasan, kejelian, dan kepakaran peneliti untuk bisa menarik kesimpulan secara umum sesuai sasaran penelitian.

Analisis Data Penelitian Kualitatif Model Interaktif Menurut Miles dan Hubermen

Analisis data penelitian kualitatif menurut Miles dan Hubermen ada tiga tahap, yaitu : (a).  Tahap reduksi data (b).  Tahap penyajian data (c).  Tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data
Langkah-langkah dalam tahap reduksi, yaitu :
Tahap penyajian
Pada tahapan ini dikembangkan model-model:
·         Mendeskripsikan konteks dalam penelitian.
·         Cheklist matriks
·         Mendeskripsikan perkembangan antar waktu.
·         Matriks tata peran
·         Matriks konsep terklaster.
·         Matriks efek dan pengaruh
·         Matriks dinamika lokasi
·         Daftar Kejadian
Tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data
Kesimpulan hasil penelitian yang diambil dari hasil reduksi dan panyajian data adalah merupakan kesimpulan sementara. Kesimpulan sementara ini masih dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti kuat lain pada saat proses verifikasi data di lapangan. Jadi proses verifikasi data dilakukan dengan cara peneliti terjun kembali di lapangan untuk mengumpulkan data kembali yang dimungkinkan akan memperoleh bukti-bukti kuat lain yang dapat merubah hasil kesimpulan sementara yang diambil. Jika data yang diperoleh memiliki keajegan (sama dengan data yang telah diperoleh) maka dapat diambil kesimpulan yang baku dan selanjutnya dimuat dalam laporan hasil penelitian.
Sumber:
Milles, M.B. and Huberman, M.A. 1984. Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication